• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan aktivitas fisik dan kejadian penyakit jantung koroner di Indonesia: analisis data Riskesdas tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan aktivitas fisik dan kejadian penyakit jantung koroner di Indonesia: analisis data Riskesdas tahun 2013"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 4.1. Distribusi Jumlah Sampel Berdasarkan Variabel Penelitian
Tabel 4.2 Kekuatan Uji Variabel Penelitian
Tabel 4.3 Perhitungan Skor MET berdasarkan Jenis Aktivitas Fisik
Tabel 5.1 Frekuensi PJK menurut Aktivitas Fisik
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor risiko (obesitas, hipertensi, aktifitas fisik, merokok, tipe perilaku, dan stres) dan karakteristik penderita

Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Obesitas Pada Orang Dewasa Di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2007).. Analisis Hubungan Gaya Hidup Dan Pola Makan Dengan

bahwa mayoritas masyarakat penderita stroke di Sulawesi Selatan dengan status merokok adalah laki-laki (97,4%) oleh karena itu, individu dengan jenis kelamin

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan saran untuk masyarakat ialah pasien penyakit jantung koroner yang memiliki faktor risiko hipertensi hendaknya melakukan latihan

v HUBUNGAN OBESITAS DAN OBESITAS SENTRAL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA INDIVIDU USIA 25-44 TAHUN DI INDONESIA: ANALISIS DATA RISKESDAS 2018 Rumaisyah Abstrak Prevalensi

HUBUNGAN OBESITAS DAN OBESITAS SENTRAL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA INDIVIDU USIA 25-44 TAHUN DI INDONESIA: ANALISIS DATA RISKESDAS 2018 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu

64 Rumaisyah, 2023 HUBUNGAN OBESITAS DAN OBESITAS SENTRAL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA INDIVIDU USIA 25-44 TAHUN DI INDONESIA: Analisis Data RISKESDAS 2018 UPN Veteran Jakarta,

Aktivitas fisik yang kurang dapat memicu pertambahan berat badan sehingga mengalami obesitas yang dapat meningkatkan risiko diabetes mellitus, sedangkan orang dengan pendi- dikan tinggi