• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konversi BTA Pada Penderita TB Paru Kategori I yang Mendapat Terapi Intensif Dengan Diabetes Mellitus Terkontrol dan Diabetes Mellitus Tidak Terkontrol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Konversi BTA Pada Penderita TB Paru Kategori I yang Mendapat Terapi Intensif Dengan Diabetes Mellitus Terkontrol dan Diabetes Mellitus Tidak Terkontrol"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Kategori pengobatan TB paru menurut WHO : (Aditama, TY,2005)
Gambar1. Kerangka Operasional
Tabel 2. Karakteristik Sampel
Tabel 3. Karakteristik Gejala klinis
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini kelompok umur yang lebih banyak menderita TB paru pada penderita DM tipe 2 adalah 41-60 tahun sebanyak 68.2%.Menurut suatu penelitian yang dilakukan oleh

Kesimpulan: Faktor risiko yang mempengaruhi kegagalan konversi penderita TB paru kategori I pada fase akhir intensif adalah tingkat pendapatan, pendidikan, status

Tujan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar gula darah tidak terkontrol (HbA1c >7%) merupakan faktor risiko gangguan fungsi kognitif pada penderita DM tipe 2

Untuk melihat kinerja algoritma koloni lebah buatan pada sistem dalam menghasilkan nilai optimal kadar asupan energi harian dengan carbing untuk penderita DM,

Untuk melihat kinerja algoritma koloni lebah buatan pada sistem dalam menghasilkan nilai optimal kadar asupan energi harian dengan carbing untuk penderita DM,

(2) Pasien yang tidak meminum obat secara teratur, atau (3) Pasien yang tidak meminum obat sesuai dengan dosis.. Konversi dahak pada penelitian ini adalah dahak penderita TB paru

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gagal Konversi Pada Penderita Baru TB Paru BTA Positif Akhir Pengobatan Tahap Intensif Di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM)

Untuk melihat kinerja algoritma koloni lebah buatan pada sistem dalam menghasilkan nilai optimal kadar asupan energi harian dengan carbing untuk penderita DM,