• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Ibu Nifas Tentang Pelaksanaan Pijat Oksitosin Dalam Meningkatkan Produksi ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perilaku Ibu Nifas Tentang Pelaksanaan Pijat Oksitosin Dalam Meningkatkan Produksi ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 3.1. Definisi operasional
Tabel 5.1. Distribusi frekuensi karakteristik data demografi perilaku ibunifas diwilayah kerja Puskesmas Medan Johor (n=36).
Tabel 5.2.Distribusi frekuensi dan presentase pengetahuan ibu nifastentang pelaksanaan pijat oksitosin.
Tabel 5.3. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu nifas tentang pelaksanaanpijat oksitosin
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan : Penerapan pijat oksitosin menggunakan baby oil terhadap produksi dan pengeluaran ASI pada ibu nifas, untuk mengetahui produksi dan pengeluaran asi sebelum dan

Analisis Bivariat pengaruh pemberian pijat oksitosin dengan kelancaran ASI pada ibu nifas di Puskesmas Caile Bulukumba dari 30 responden yang di bagi dalam dua kelompok

Penelitian yang mendukung adalah penelitian dilakukan oleh Putri (2017) tentang Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI Ibu Post Partum, pada 30 responden

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui kelancaran ASI pada ibu nifas tentang pelaksannaan pijat oksitosin dalam

3 keluarga menyediakan tempat yang aman dan nyaman ketika akan dilakukan pijat oksitosin 4 Keluarga memberi motivasi kepada ibu ketika. pelaksanaan

Kesimpulan penelitian ini ada pengaruh pijat oksitosin terhadap kecukupan ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jelakombo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang..

Hasil penelitian menunjukkan produksi ASI pada ibu postpartum setelah diberikan intervensi pijat oksitosin semuanya (100%) mempunyai produksi ASI cukup dan hasil uji

Hasil penelitian menunjukkan produksi ASI pada ibu postpartum setelah diberikan intervensi pijat oksitosin semuanya (100%) mempunyai produksi ASI cukup dan hasil uji